HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERILAKU PEMANFAATAN PENGOBATAN ALTERNATIF PADA BUJANG GADIS DI DESA BANJARMASIN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2021

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERILAKU
PEMANFAATAN PENGOBATAN ALTERNATIF
PADA BUJANG GADIS DI DESA BANJAR
MASIN KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2021

Eldi Hermazani

84 halaman + 5 lampiran + 5 tabel + 2 bagan
ABSTRAK
Kebutuhan berobat melalui jalur medis maupun pengobatan tradisional terus
mengalami penigkatan dimasyarakat, kondisi ini tidak terlepas dari peran
pendidikan masyarakat yang semakin baik. Kondisi ini membuat masyarakat
lebih selektif dalam melakukan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan
penyakit yang diderita dan kecenderungan pengobatan alternative digunakan
pada penyakit ringan ataupun berat seperti sangkal putung atau kaki patah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan perilaku
pemanfaatan pengobatan alternative pada masyarakat di Desa Banjar Masin
Kabupaten Tanggamus.

Metode penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan Potong
Lintang, populasi dalam penelitian ini sebanyak 698 KK dan menggunakan
teknik pengambilan sampel dengan teknik random sampling didapat 88
responden dan tempat penelitian di Desa Banjar Masin Kabupaten Tanggamus.
Analisis data yang digunakan yaitu uji Chi Square.

Hasil penelitian didaptkan sebagian besar berpendidikan menegah yaitu 46
(52.3%), perilaku pemanfaatan pengobatan kategori alternative 44 (50%) dan
medis 44 (50%). Ada hubungan perilaku pemanfaatan pengobatan alternative di
Desa Banjar Masin Kecamatan Bulok Tahun 2021 dengan nilai 0.010< 0.05 dan
nilai Odds Ratio 3.071 Confidence Interval (1.286-7.329). Masyarakat
diharapkan dapat memanfaatkan pengobatan alternative atau medis sesuai
dengan kebutuhan kesehatan yang diderita, hal ini bertujuan untuk mendapatkan
manfaat dari pengobatan yang diperoleh.

Kata Kunci : Pendidikan, Perilaku Pemanfaatan Pengobatan Alternative
Referensi : 53 (2009-2019)