ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA DI UPT PUSKESMAS REJOSARI TAHUN 2021

Elfariani, Silvia Yesi (2021) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA DI UPT PUSKESMAS REJOSARI TAHUN 2021. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Pringsewu.

[thumbnail of Halaman Depan] Text (Halaman Depan)
FILE 1_HALAMAN DEPAN.pdf

Download (731kB)
[thumbnail of Bab 1] Text (Bab 1)
FILE 2 BAB I.pdf

Download (106kB)
[thumbnail of Bab 2] Text (Bab 2)
FILE 3_BAB II.pdf

Download (319kB)
[thumbnail of Bab 3] Text (Bab 3)
FILE 4_BAB III.pdf

Download (150kB)
[thumbnail of Bab 4] Text (Bab 4)
FILE 5_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (203kB)
[thumbnail of Bab 5] Text (Bab 5)
FILE 6_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (93kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
FILE 7_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (159kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
FILE 8_LAMPIRAN.pdf

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK
Tuberkulosis atau yang sering dikenal dengan TB merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan data kemenkes RI jumlah kasus TB paru
pada tahun 2018 yaitu sebesar 566. 623 kasus, dan tahun 2019 ditemukan sebanyak 543. 874
kasus. Hasil survey di UPT Puskesmas Rejosari didapatkan kasus TB sebanyak 35 kasus pada
tahun 2020, sedangkan ditahun 2021 terhitung dari Januari hingga Juni sebanyak 20 kasus, dan 10
diantaranya mengalami hipertermia. Salah satu tanda gejala TB paru yaitu hipertermia.
Hipertermia merupakan respon tubuh terhadap proses infeksi kuman TB. Infeksi biasanya terjadi
2-10 minggu, pasca 10 minggu klien akan muncul manifestasi penyakit karena gangguan dan dan
ketidakefektifan imun. Penderita TB kerap merasakan hipertermia dalam tahap awal infeksi.
Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Tuberkulosis Paru Dengan Masalah Keperawatan Hipertermia.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus 1 partisipan, partisipan
yang di pilih yaitu pasien dengan TB paru, bersedia menjadi responden, pasien baru TB pasca 10
minggu terinfeksi.
Hasil penelitian setelah dilakukan tindakan keperawatan mengajarkan kompres hangat pada dahi
dan aksila, dapat disimpulkan bahwa kasus pada pasien mengalami penurunan suhu tubuh dari 37,
8°C menjadi 36, 7°C. Kompres hangat dapat digunakan untuk menurunkan demam dan terapi ini
mudah dilakukan secara mandiri, sehingga kapan saja bisa dilakukan bagi penderita TB paru
dengan hipertermia dan bagi penderita penyakit lainnya yang mengalami hipertemia. Kompres
hangat berpengaruh karena pembuluh darah tepi dikulit melebar dan mengalami vasodilatasi
sehingga pori-pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas, sehingga akan
terjadi perubahan suhu tubuh.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Tuberculosis Paru, Hipertermia
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Kesehatan > Prodi D3 Keperawatan
Depositing User: S.I.Pust. Riska Dwi Soffa
Date Deposited: 25 Jan 2022 08:06
Last Modified: 25 Jan 2022 08:06
URI: http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/245

Actions (login required)

View Item
View Item