Auluha, Fikri (2019) PENERAPAN TEKNIK WATER TEPIDSPONGE PADA ANAK YANGMENGALAMI KEJANG DEMAM DI RUANG ALAMANDA RSUD Dr. Hi. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019. Diploma thesis, STIKes Muhammadiyah Pringsewu.
KTI FIKRI AULUHA 144012016017_1.pdf
Download (796kB)
KTI FIKRI AULUHA 144012016017_2.pdf
Download (77kB)
KTI FIKRI AULUHA 144012016017_3.pdf
Download (938kB)
KTI FIKRI AULUHA 144012016017_4.pdf
Download (27kB)
KTI FIKRI AULUHA 144012016017_5.pdf
Restricted to Registered users only
Download (122kB)
KTI FIKRI AULUHA 144012016017_6.pdf
Restricted to Registered users only
Download (9kB)
KTI FIKRI AULUHA 144012016017_7.pdf
Download (181kB)
KTI FIKRI AULUHA 144012016017_8.pdf
Download (3MB)
Abstract
ABSTRAK
Kejang Demam merupakan bangkitan kejang yang dapat terjadi karena
peningkatan suhu akibat proses ekstrakranium dengan ciri terjadi antara usia 6
bulan-4 tahun, dengan durasi 15 menit bersifat umum dan dapat terjadi setelah 16
jam setelah timbulnya demam. Sekitar 2,2% atau 12 juta anak di seluruh dunia
pernah mengalami kejang demam sebelum mereka mencapai usia 5 tahun hingga
mengakibatkan efek terburuk yaitu kematian. Kejang demam adalah kejang yang
terjadi pada anak berusia 6 bulan sampai dengan 5 tahun dan berhubungan
dengan demam serta tidak didapatkan adanya infeksi ataupun kelainan lain yang
jelas di intracranial. Prevalensi kejang demam sekitar 2–5% pada anak balita.
Umumnya terjadi pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun. Ada beberapa faktor
yang ikut mempengaruhi, diantaranya; usia, jenis kelamin, riwayat kejang dan
epilepsy dalam keluarga, dan normal tidaknya perkembangan neurologi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan terapi water tepidsponge
pada anak yang mengalami kejang demam di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Hi.Abdoel Moeloek Tahun 2019 Desain yang dipakai dalam penelitian adalah
studi kasus. Partisipan yang digunakan adalah 2 pasien anak usia dibawah 5 tahun
dengan diagnosa medis kejang demam yang diberikan intervensi yang sama yaitu
dengan kompres water tapid sponge.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan bahwa pada hari
ke 3 kedua pasien mengalami penurunan suhu tubuh dalam kisaran normal, pada
pasien 1 suhu tubuh 39,2
0
C menjadi 37,4
0
C dan pada pasien 2 suhu tubuh 39,1
C
menjadi 37,2
0
C. Diharapkan bagi perawat untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan agar mampu merawat pasien secara komprehensif dan optimal.
Perawat juga harus menjaga komunikasi dengan tim kesehatan lainnya agar
perawatan pasien bisa optimal.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kompres hangat, tepid sponge, demam |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Kesehatan > Prodi D3 Keperawatan |
Depositing User: | Unnamed user with email ekanoviana1989@gmail.com |
Date Deposited: | 18 Feb 2022 03:57 |
Last Modified: | 18 Feb 2022 03:57 |
URI: | http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/509 |