ANALISIS METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK PENGENDALIAN RISIKO PENGELOLAAN BAHAN BAKU PADA HOME INDUSTRI KERUPUK SAWARGI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2020

Wandari, Nadya Puspa (2021) ANALISIS METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK PENGENDALIAN RISIKO PENGELOLAAN BAHAN BAKU PADA HOME INDUSTRI KERUPUK SAWARGI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2020. Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Pringsewu.

[thumbnail of Halaman Depan] Text (Halaman Depan)
COVER.pdf

Download (580kB)
[thumbnail of Bab 1] Text (Bab 1)
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (176kB)
[thumbnail of Bab 2] Text (Bab 2)
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR.pdf

Download (506kB)
[thumbnail of Bab 3] Text (Bab 3)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.pdf

Download (457kB)
[thumbnail of Bab 4] Text (Bab 4)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (877kB)
[thumbnail of Bab 5] Text (Bab 5)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (161kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (151kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf

Download (424kB)

Abstract

NADYA PUSPA WANDARI, Analisis Metode Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Pengendalian Risiko Pengelolaan Bahan Baku Pada Home Industri Kerupuk Sawargi Kabupaten Pringsewu Tahun 2020 (Di bawah bimbingan Bapak Sapto Yuwono, S.Pd., M.M. sebagai pembimbing I dan Bapak Purwanto, S.E.I., M.B.A. sebagai pembimbing II). xvi + 85 halaman + 13 tabel + 2 gambar dan lampiran.
Pengendalian risiko pengelolaan bahan baku merupakan suatu tindakan atau usaha yang dilakukan untuk mengurangi probabilitas terjadinya risiko atau dampak dari risiko tersebut. Dalam melakukan pengendalian bahan baku maka hal-hal yang harus diperhatikan yaitu berapa banyak bahan baku yang harus dipesan, berapa persediaan yang harus dijaga atau disimpan didalam gudang, kapan pemesanan bahan baku kembali dilakukan, dan berapa jumlah persediaan maksimum yang dapat disediakan.
Masalah penelitian ini adalah home industri kerupuk sawargi dalam melakukan pengelolaan bahan bakunya belum berjalan dengan benar, yang ditunjukkan dalam pengadaan bahan bakunya yang hanya didasarkan pada perkiraan tanpa adanya perencanaan, sehingga berdampak pada persediaan bahan bakunya yaitu terjadi penumpukan bahan baku (over stock). Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana penggunaan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk pengendalian risiko pengelolaan bahan baku pada home industri kerupuk sawargi Kabupaten Pringsewu tahun 2020 dan seberapa besar efisiensi Total Inventory Cost (Total Biaya Persediaan) dari penggunaan metode Economic Order Quantity (EOQ) di home industri kerupuk sawargi Kabupaten Pringsewu tahun 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui penggunaan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk pengendalian risiko pengelolaan bahan baku pada home industri kerupuk sawargi Kabupaten Pringsewu dan ingin mengetahui seberapa besar efisiensi Total Inventory Cost (Total Biaya Persediaan) dari penggunaan metode Economic Order Quantity (EOQ) di home industri kerupuk sawargi Kabupaten Pringsewu tahun 2020.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Economic Order Quantity (EOQ), frekuensi pemesanan, persediaan pengaman (safety stock), pemesanan kembali (reorder point), persediaan maksimum (maximum inventory), dan Total Inventory Cost (TIC) atau total biaya persediaan.
Berdasarkan analisis data didapat hasil bahwa penggunaan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk pengendalian risiko pengelolaan bahan baku memberikan manfaat kepada home industri kerupuk sawargi yaitu dengan adanya penghematan terhadap total biaya persediaan. Berdasarkan perhitungan menggunakan kebijakan home industri, pemesanan bahan baku tepung tapioka cap jangkar mas berlian dan cap SPM sebanyak 24 kali dengan kuantitas pemesanan tepung tapioka cap jangkar mas berlian sebesar 822,92 kg per pesanan dan tepung tapioka cap SPM sebesar 825 kg maka total biaya persediaannya sebesar Rp.6.634.710,4. Sedangkan, berdasarkan perhitungan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), kebutuhan bahan baku tepung tapioka cap jangkar mas berlian sebesar 19.080 kg dapat dipenuhi dengan melakukan pemesanan sebanyak 7 kali dan kuantitas pemesanannya sebesar 2.674,88 kg per pesanan sehingga total biaya persediaannya sebesar Rp.1.658.427,57. Untuk kebutuhan bahan baku tepung tapioka cap SPM sebesar 18.840 kg dapat dipenuhi dengan melakukan pemesanan sebanyak 7 kali dan kuantitas pemesanannya sebesar 2.576,20 kg per pesanan sehingga total biaya persediaannya sebesar Rp.1.700.293,5. Dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) biaya yang dikeluarkan lebih optimal dibandingkan dengan perhitungan kebijakan home industri tersebut. Total biaya persediaan bahan baku tepung tapioka menurut home industri kerupuk sawargi sebesar Rp.6.634.710,4 per tahun, namun setelah dilakukan perhitungan
menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) menjadi Rp.3.358.721,07 per tahun, dengan perhitungan tersebut home industri kerupuk sawargi dapat menghemat biaya sebesar Rp.3.275.989,33. Kondisi tersebut membuktikan bahwa metode Economic Order Quantity (EOQ) mampu menghemat total biaya persediaan (total inventory cost) yang dikeluarkan karena adanya efisiensi persediaan bahan baku didalam usaha yang bersangkutan

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pengendalian Risiko, Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory > Management
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1 Manajemen
Depositing User: Eka Noviana
Date Deposited: 17 May 2022 05:04
Last Modified: 17 May 2022 05:04
URI: http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/803

Actions (login required)

View Item
View Item