ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA PERSUASIF PEDAGANGDALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TALANG PADANG TANGGAMUS

Bahasa merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia dalam berinteraksi sehari-hari. Bahasa di gunakan dalam kegiatan sosial
seperti saat berkomunikasi di rumah, sekolah, jalan, dan di pasar. Dalam hal ini
peneliti membahas tentang bahasa yang di gunakan di pasar. Banyak pedagang yang
menggunakan bahasa persuasif dalam melakukan transaksi. Sehingga dapat di artikan
bahwa bahasa persuasif adalah bahasa yang digunakan dalam komunikasi yang
bersifat membujuk serta menyakinkan si pendengar. Oleh sebab itu, perlunya
memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan bahasa persuasif pada saat transaksi
jual beli di pasar. Adapun fokus masalah yaitu “Banyaknya Penggunan Bahasa
Persuasif dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Talang Padang tanpa Memperhatikan
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Persuasif”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana penggunaan bahasa persuasif pedagang pada saat bertransaksi
jual beli di pasar dengan menggunakan bahasa persuasif untuk menarik pembeli
berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan. Adpun Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif melalui analisis, adapun
populasi dalam penelitian ini adalah 102 pedagang dengan teknik pengambilan
sampel berupa cluster random sampling, dan diambil sampel 20% yaitu dengan
jumlah 20 pedagang atau dialog pada saat transaksi jual beli. Teknik pemeriksaan
keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji credibility dengan cara
meningkatkan ketekunan serta menggunakan bahan referensi buku maupun hasil
penelitian atau dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu teknik simak,
teknik rekam dan teknik catat. Berdasarkan hasil analisis penggunaan bahasa
persuasif pedagang kepada pembeli dalam transaksi jual beli di Pasar Talang Padang,
terdapat 15 pedagang yang menggunakan struktur persuasif lengkap, lima pedagang
yang struktur persuasifnya kurang lengkap, 16 pedagang yang tidak menggunakan
kaidah kebahasaan persuasif dengan lengkap, dan empat pedagang yang
menggunakan kaidah kebahasaan lengkap.