ANALISIS SELF EFFICACY, KECERDASAN EMOSIONAL DALAM ORGANISASIONAL COMMITMENT PADA APOTIK PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2020

Siti Musyarofah, Analisis Self Efficac, Kecerdasan Emosional dalam
Organisasional Commitment Pada Apotik Pringsewu Kabupaten Pringsewu
Tahun 2020 (Dibawah bimbingan, Sapto Yuwono, S.Pd., M.M, sebagai
pembimbing I, dan Dhel Juni Pasya., M.M, sebagai pembimbing II) xviii + 55
halaman + 5 tabel + 2 gambar dan lampiran-lampiran.
Organisasional commitment merupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan
memihak kepada organisasi dengan menjalankan semua tugas yang diberikan
untuk tercapainya tujuan dari organisasi tersebut, dan memiliki kepercayaan yang
kuat terhadap organisasi dengan menerima peraturan dan tugas yang diberikan
oleh organisasi atas dasar kepercayaan bahwa organisasi menghargai commitment
dari karyawan
Masalah dalam penelitian ini adalah organisasional commitment karyawan Apotik
Pringsewu kurang baik yang disebabkan kurangnya keyakinan atas kemampuan
yang dimiliki karayawan dan tidak dapat mengelola emosi dengan baik. Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh self efficacy
terhadap organisasional commitment karyawan Apotik Pringsewu, Bagaimana
pengaruh kecerdasan emosional terhadap organisasional commitment
karyawanApotik Pringsewu dan Bagaimana pengaruh self efficacy dan
kecerdasan emosional terhadap organisasional commitment karyawanApotik
Pringsewu
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi.Analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah dengan
wawancara. Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan, maka diperoleh hasil
bahwa karyawan Apotik Pringsewu secara keseluruhan belum baik, hal tersebut
dibuktikan dari hasil wawancara yang didapatkan bahwa karyawan mengatakan
self efficacy kurang baik karyawan tidak yakin atas kemampuannya sehingga
tidak dapat menyelesaikan tugasnya secara optimal, dan kecerdasan emosional
karyawan secara keseluruhan belum baik, hal tersebut dibuktikan dari hasil
wawancara yang didapatkan bahwa karyawan mengatakan belum dapat
mengelola emosi dengan baik pada saat mendapat tekanan kerja yang besar, dan
pada saat menghadapi masalah dengan pimpinan, sesama karyawan maupun
dengan konsumen.Organisasional commitment karyawan Apotik Pringsewu
belum baik, hal tersebut dibuktikan dari hasil wawancara yang didapatkan bahwa
karyawan mengatakan karyawan belum dapat sepenuhnya komitmen pada Apotik
Pringsewu, tidak ingin menghabiskan sisa karirnya di Apotik Pringsewu karena
ingin membuka bisnis sendiri, dan jikaada tawaran pekerjaan yang lebih
menguntungkan maka karyawan akan memilih pekerjaan itu.
Jadi dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa Karyawan Apotik Pringsewu belum yakin atas kemampuan
yang di miliki karena karyawan belum meningkatkan ketekunannya dalam bekerja sehingga karyawan merasa tidak yakin atas kemampuan yang dimilikinya,
Karyawan Apotik Pringsewu belum dapat mengendalikan/mengontrol emosi saat
dihadapkan dengan masalah karena kecerdasan emosional karyawan belum baik
dan Organisasional commitment karyawan Apotik Pringsewu belum baik karena
karyawan belum dapat komitmen saat di hadapkan dengan masalah. Diharapkan
karyawan Apotik Pringsewu lebih tekun dan memahami kemampuan yang
dimilikinya agar karyawan dapat yakin atas kemampuannya dan bekerja dengan
baik, karyawan Apotik Pringsewu dapat mengelola emosi dengan baik, agar dapat
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dan organisasional commitment
karyawan lebih di tingkatkan, agar dapat komitmen dengan Apotik Pringsewu
apapun masalah yang sedang dihadapi.