PENGARUH KONFLIK TERHADAP TURNOVER PEGAWAI HONORER PADA KANTOR CAMAT SENDANG AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019

LISNI ASIH, PENGARUH KONFLIK TERHADAP TURNOVER PEGAWAI
HONORER PADA KANTOR CAMAT SENDANG AGUNG KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019 (Di bawah bimbingan Bapak Drs. H.
Suminto Affandi, M.M., sebagai Pembimbing Satu dan Ibu Nasyi’atun Inayati
Utami, S.E., M.M., sebagai Pembimbing Kedua). xiii + 49 halaman + 12 tabel + 2
gambar dan lampiran.
Turnover merupakan salah satu masalah yang merugikan pada suatu organisasi.
Selain berkurangnya pegawai, turnover akan menyebabkan suatu organisasi
mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan rekruitmen, orientasi, dan lain
sebagainya. Data pada tahun 2016 hingga 2018 menunjukkan angka turnover yang
tinggi pada Kantor Camat Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah.
Masalah penelitian ini adalah Turnover Pegawai Honorer Kantor Camat Sendang
Agung Kabupaten Lampung Tengah dapat dikatakan tinggi. Rumusan masalah
penelitian ini adalah Apakah Konflik berpengaruh terhadap Turnover Pegawai
Honorer Pada Kantor Camat Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah 2019?.
Tujuan penelitian ini adalah, ingin mengetahui Pengaruh Konflik terhadap Turnover
Pegawai Honorer Pada Kantor Camat Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah
Tahun 2019.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara dan kuesioner.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Honorer Pada Kantor Camat
Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah yang jumlahnya sebanyak 11 orang.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana.
Berdasarkan hasil penghitungan, didapat nilai thitung Konflik lebih besar dari ttabel.
Sehingga hipotesis yang diajukan diterima, yang berarti Konflik berpengaruh
terhadap Turnover Pegawai Honorer Pada Kantor Camat Sendang Agung Kabupaten
Lampung Tengah 2019. Nilai r-square sebesar 0,335 sehingga disimpulkan bahwa
Turnover Pegawai Honorer Pada Kantor Camat Sendang Agung Kabupaten Lampung
Tengah mampu dijelaskan sebesar 33,5% oleh variabel Konflik