TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP WANPRESTASI DALAM PROSES PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DAN STRATEGI PENYELESAIANNYA (Studi di SMK Nurul Falah Pugung Kabupaten Tanggamus)

Masyarakat di sekitar lingkungan SMK Nurul Falah Pugung Tanggamus
cenderung berkerja sebagai buruh bangunan, pelaksanan pengupahan (Ijarah) yang
dilakukan masyarakat di sekitar lingkungan SMK Nurul Falah Pugung Tanggamus adalah
pembayaran sebagian upah sebelum perkerjaan dilaksanakan dan berdasarkan kata
sepakat antara pengelola bangunan (mu‟ajir) dan pekerja (musta‟ajir) akadnya dilakukan
secara lisan dan berdasarkan kepercayaan tidak ada kekuatan hukum. Sistem seperti ini
sudah menjadi suatu kebiasaan masyarakat terutama pada perkerja buruh bangunan di
sekitar lingkungan SMK Nurul Falah Pugung Tanggamus. Ada dua persoalan yang
dibahas yakni: Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap wanprestasi dalam proses
pembangunan gedung sekolah di SMK Nurul Falah Pugung Kabupaten Tanggamus.
Bagaimana tinjauan KUHPerdata terhadap wanprestasi dalam proses pembangunan gedung
sekolah di SMK Nurul Falah Pugung Kabupaten Tanggamus. Persoalan tersebut
seharusnya memiliki pedoman akad seperti apa yang diperbolehkan dan akad yang tidak
diperbolehkan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk wanprestasi dalam
KUHPerdata, dan mengetahui perspektif fiqh muamalah dalam akad ijarah dan dari
penelitian agar dapat berguna bagi seluruh masyarakat di sekitar lingkungan SMK
Nurul Falah Pugung Tanggamus dalam upaya memberi gambaran dan kontribusi
pentingnya terhadap kesejahteraan pekerja

Penelitian ini menggunakan metode dengan jenis penelitian lapangan (Filed

Ressearch) dengan pendekatan deskreptif kualitatif, dimana penelitian diharapkan
menghasilkan data deskreptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Dengan menggunakan sumber data primer diperoleh dari
hasil wawancara, Kuhper, Fiqh Muamalah dan data sekunder mengacu pada buku-buku
referensi yang akan melengkapi hasil observasi dan wawancara yang telah ada.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat bentuk-bentuk
wanprestasi misalnya Muaj‟ir sama sekali tidak berprestasi, Muaj‟ir dan Musta‟ajir keliru
berprestasi, Musta‟ajir terlambat berprestasi. Pembayaran upah telah sepadan antara
Muaj‟ir dan Musta‟ajir dan sesuai dengan perkerjaan yang telah dilaksanakan, hanya saja
saat pembuatan akad tidak diperjelas ketentuan hak dan kewajiban serta waktu dan
kerapihan dalam berkerja. Bentuk wanprestasi tersebut dapat dipahami dalam pasal-pasal
KUHPer. Bentuk wanprestasi dalam proses pembangunan gedung sekolah dilaksanakan di SMK
Nurul Falah Pugung Kabupaten Tanggamus tersebut masih terdapat kelalaian menurut
hukum Islam dalam memenuhi kewajiban untuk memberikan hak orang lain tergolong
perbuatan yang dilarang.