PENERAPAN LATIHAN BERCAKAP-CAKAP PADA KLIEN YANG MENGALAMI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG CENDRAWASIH RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019

ABSTRAK

Menurut World Health Organization (2009) terdapat 540 juta penduduk
mengalami gangguan jiwa, 10% orang dewasa dan 25% penduduk dunia tersebut
berkembang/ beresiko mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi
pendengaran.

Menurut data yang didapat diruang Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Lampung dari bulan januari-maret 2019 terdapat klien yang mengalami
halusinasi 44%, resiko perilaku kekerasan 36%, harga diri rendah 9%, isolasi
sosial 4%, defisit perawatan diri 7%, halusinasi menjadi peringkat pertama dari
kelima diagnosa lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
tingkat peningkatan atau penurunan teknik mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap pada klien yang mengalami halusinasi pendengaran. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.Partisipan yang
digunakan adalah 2 klien dengan masalah yang sama yaitu halusinasi
pendengaran.

Berdasarkan evaluasi yang didapat adalah bahwa klien mampu melakukan strategi
pelaksanaan latihan bercakap-cakap mandiri, didapatkan hasil peningkatan
kemampuan penerapan teknik bercakap-cakap oleh klien yang mengalami
halusinasi pendengaran setelah dilakukan latihan adalah sebesar 83,35%. Setelah
diberikan implementasi oleh perawat diharapkan membantu klien dalam
menurunkan frekuensi halusinasi pendengaran