ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBERIAN KREDIT PADA ANGGOTA DI KOPERASI MITRA MUHAMMADIYAH PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2019

MUTIARA RIZKIANA SARI, Analisis Manajemen Risiko Pemberian
Kredit Pada Anggota di Koperasi Mitra Muhammadiyah Pagelaran
Kabupaten Prinsewu Tahun 2019 (Dibawah bimbingan, Sapto Yuwono,
S.Pd.,M.M sebagai pembimbing pertama, dan Purwanto S.E.I.,M.B.A.
sebagai pembimbing kedua), xiv + 50 halaman + 3 Tabel + 3 Gambar.
Koperasi Mitra Muhammadiyah, yang beralamat di Jl. Ampera Gumukmas 063
Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Lampung. Merupakan Koperasi
Simpan Pinjam.
Kegiatan suatu Koperasi Simpan Pinjam tentunya akan selalu menghadapi suatu
risiko, meskipun suatu lembaga telah merencanakan dengan sebaik mungkin agar
dapat meminimalisir suatu risiko. Dalam kegiatan pemberian pinjaman pihak
Koperasi harus menerapkan proses manajemen risiko seperti identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian.
Masalah dalam penelitian ini adalah terjadinya kenaikan rasio kredit bermasalah
di Koperasi Mitra Muhammadiyah pada tahun 2017-2018 yang mempengaruhi
pengendalian manajemen risiko kredit.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui manajemen risiko pemberian kredit
di Koperasi Mitra Muhammadiyah.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data
menggunakan metode wawancara dan studi dokumentasi. Dengan instrumen
pengumpulan data berupa dokumen Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan data
wawancara yang berkaitan dengan proses manajemen risiko pemberian kredit.
Populasi dalam penelitian ini adalah dokumen Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Koperasi Mitra Muhammadiyah Tahun 2017-2018. Sampel dari penelitian ini
adalah Manajemen Risiko Kredit.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengelolaan manajemen
risiko kredit, Prosedur Pelaksanaan pemberian pinjaman dan Pengendalian
Permasalahan Pemberian Pinjaman. Berdasarkan hasil analisis data Proses
manajemen risiko sudah diterapkan dalam tahapan identifikasi risiko kredit,
pengukuran risiko kredit, pemantauan risiko kredit, pengendalian risiko kredit.
Dalam proses pemberian kredit koperasi Sudah menerapkan SOP yang ada di
koperasi. Terdapat permasalahan dalam proses pengendalian dan pengukuran
risiko kredit yang bermasalah. Di tunjukan dengan nilai NPL yang tinggi pada
tahun 2017 sebesar 27% dan 2018 sebesar 46%.